Minggu pagi 15/10/2006 , Start dari Bah tonang ke pamela by supra melewati medan jalan yang sungguh banyak rusak....amat rusak
Singgah di siantar urusan business mertua, beli bunga ziarah dan nemani-nya makan mie pansit. Dari siantar menuju sondi raya, sesampai di bah hapal langsung ziarah ( biasa mertu harus menitikkan air mata untuk mengenang sang suaminya ), setelah berdoa bersama langsung kerumah. Diperjalanan bersua dengan oppung yang baru saja pulang dari gereja, kami sama kerumah dan cerita banyak, dan menikmati bolu yang telah dibawa atturang.
Makan siang bersama dengan menu ikan mas arsik goreng dan pecal....wahhhh sodap tumang ( nikmat sekali ), after lunch berbincang-bincang lagi seputar kehidupan keluarga.
sebelum pulang tak lupa bawa sayur dan bawa 2 ekor anjing yang kurus amat, menurut informasi adek dani, anjingnya selalu dipatoki ayam dan kurang gizi.
Pulang meninggalkan bah hapal melewati beberapa rumah warga, diperjalanan sangat mengasyikkan melintasi pertanian, persawahan dan aliran sungai yg jernih , rasanya ingin langsung meminumnya.
Memperhatikan situasi kampung dan masyarakatnya, mereka sungguh bahagia hidup di alam yang dikelilingi hutan alam yang subur...tidak bising.....layaknya hidup dikota.
Ketika menyaksikan begitu indahnya gunung “simarsuppit” dan “simarsolpah” hati sangat terkesan dan bahagia tak terungkapkan, yang mana sungguh besar kuasa Tuhan akan bumi ini. Tuhan memang sayang sama mahluknya sehingga bisa menikmati pemandangan yang menakjubkan. Memang sejak dulu hingga kini simarsolpah sudah terkenal, khusunya bagi para pencinta alam – pendaki gunung. Meskipun medan kesana sangat sulit tapi orang selalu saja berusaha menaklukkannya.
Dikaki bukit simarsolpah, saya dan mertua menyaksikan buah coklat yang ranum dan sawit siap panen sampai dimakanin tupai dan binatang hutan lainnya. Melihat semuanya itu rasanya hutan ini sangat serasi.....tetapi itu semua nggak diambil warga/ pemiliknya mungkin karena sekarang lagi ada peringatan polisi kehutan sesuai petunjuk menhut, bahwa kawasan hutan tersebut nggak bisa dikelola......( hal ini juga menjadi persoalan bagi masyarakat simalungun akhir-akhir ini ).
Kondisi jalan sudah sedikit bagus bahkan beberapa ratus meter telah diaspal, beberapa kilometer sebelum dan sesudah kota kecamatan sindar raya jalan sudah bagus sekali.
Dari sindar raya singgah sebentar dirumah tulang sambosar ( saragih ), sekalian meninjau rencana putrinya calon besan. Disini disuguhkan teh manis dan kembang layang......
Pulang ke bah tonang melewati serbananti, tinokkah, sigiuton , gunung pane dan sbandar hanopan.....bersua lagi dengan istri dan anak-anak......wah hhh ,,,,capek tapi asyik dan berkesan.
see you again......my nature simalungun jungle.
Singgah di siantar urusan business mertua, beli bunga ziarah dan nemani-nya makan mie pansit. Dari siantar menuju sondi raya, sesampai di bah hapal langsung ziarah ( biasa mertu harus menitikkan air mata untuk mengenang sang suaminya ), setelah berdoa bersama langsung kerumah. Diperjalanan bersua dengan oppung yang baru saja pulang dari gereja, kami sama kerumah dan cerita banyak, dan menikmati bolu yang telah dibawa atturang.
Makan siang bersama dengan menu ikan mas arsik goreng dan pecal....wahhhh sodap tumang ( nikmat sekali ), after lunch berbincang-bincang lagi seputar kehidupan keluarga.
sebelum pulang tak lupa bawa sayur dan bawa 2 ekor anjing yang kurus amat, menurut informasi adek dani, anjingnya selalu dipatoki ayam dan kurang gizi.
Pulang meninggalkan bah hapal melewati beberapa rumah warga, diperjalanan sangat mengasyikkan melintasi pertanian, persawahan dan aliran sungai yg jernih , rasanya ingin langsung meminumnya.
Memperhatikan situasi kampung dan masyarakatnya, mereka sungguh bahagia hidup di alam yang dikelilingi hutan alam yang subur...tidak bising.....layaknya hidup dikota.
Ketika menyaksikan begitu indahnya gunung “simarsuppit” dan “simarsolpah” hati sangat terkesan dan bahagia tak terungkapkan, yang mana sungguh besar kuasa Tuhan akan bumi ini. Tuhan memang sayang sama mahluknya sehingga bisa menikmati pemandangan yang menakjubkan. Memang sejak dulu hingga kini simarsolpah sudah terkenal, khusunya bagi para pencinta alam – pendaki gunung. Meskipun medan kesana sangat sulit tapi orang selalu saja berusaha menaklukkannya.
Dikaki bukit simarsolpah, saya dan mertua menyaksikan buah coklat yang ranum dan sawit siap panen sampai dimakanin tupai dan binatang hutan lainnya. Melihat semuanya itu rasanya hutan ini sangat serasi.....tetapi itu semua nggak diambil warga/ pemiliknya mungkin karena sekarang lagi ada peringatan polisi kehutan sesuai petunjuk menhut, bahwa kawasan hutan tersebut nggak bisa dikelola......( hal ini juga menjadi persoalan bagi masyarakat simalungun akhir-akhir ini ).
Kondisi jalan sudah sedikit bagus bahkan beberapa ratus meter telah diaspal, beberapa kilometer sebelum dan sesudah kota kecamatan sindar raya jalan sudah bagus sekali.
Dari sindar raya singgah sebentar dirumah tulang sambosar ( saragih ), sekalian meninjau rencana putrinya calon besan. Disini disuguhkan teh manis dan kembang layang......
Pulang ke bah tonang melewati serbananti, tinokkah, sigiuton , gunung pane dan sbandar hanopan.....bersua lagi dengan istri dan anak-anak......wah hhh ,,,,capek tapi asyik dan berkesan.
see you again......my nature simalungun jungle.
No comments:
Post a Comment